Wikipedia

Hasil penelusuran

Minggu, 27 April 2014

BELAJAR

Tujuan: Untuk mengetahui solusi tentang belajar yang efektif
Latar belakang: Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan belajar. Masalah belajar yang terjadi dikalangan murid sering kali terjadi dan menghambat kelancaran proses belajar siswa.


Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin atau perlu dihilangkan. menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. (Prayitno, 1985: 45)
                                                                                                                artikellama.blogspot.com
Menurut Gagne (1984: 77) bahwa “belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman”. Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau didefinisikan sebagai berikut :
“Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang dialami oleh murid dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”. (Gagne, 1984: 77)
Dari beberapa ayat, ada salah satu ayat yang berkenaan tentang pentingnya belajar, yang tertera dalam surat Al-Mujadalah: 11 yang berbunyi: 
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ............
Artinya :”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan.”(QS.Al-Mujadalah:11)

Faktor-Faktor yang dialami dan dihayati oleh siswa dan hal ini akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar:
1. Faktor Internal
    Faktor internal biasanya dialami pada siswa itu sendiri.
2. Faktor eksternal
    Faktor eksternal biasanya dialami pada guru untuk memahami siswanya. Guru sebagai Pembina siswa beajar dan guru yang berpengaruh terhadap didikan siswanya. Biasanya pada guru dibuat suatu rencana pembelajaran atau dikenal dengan RPP. Pada hakekatnya RPP merupakan perencanaan jangka pendek memperkirakan tindakan apakah yang akan dilakukan dalam pembelajaran, baik oleh pengajar maupun perserta didik untuk mencapai suatu kompetensi yang sudah ditetapkan. Dibawah ini contoh dari RPP adalah:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Hari / Tanggal                          :     Sabtu / 19 April 2014
Mata Pelajaran                        :     IPA (FISIKA)
Kelas / Semester                     :     VIII / II
Aspek / Tema                         :     Tekanan
Pertemuan ke                          :     3
Alokasi Waktu                        :     40 Menit ( 1 x Pertemuan )
I. Standar Kompetensi            :     Memahami peranan gaya dalam kehidupan sehari-hari
II. Kompetensi Dasar             :      Mempraktikkan tekanan pada benda padat, cair dan gas
A.  Indikator                           :   
 1.  Menjelaskan pengertian tekanan
 2.  Membandingkan antara gaya, tekanan, dan luas daerah yang dikenai gaya melalui percobaan
 3.  Mengaplikasikan konsep tekanan benda padat, cair, dan gas pad peristiwa alam dalam penyelesaian             masalah sehari-hari
B.        Tujuan Pembelajaran    :   
 1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian tekanan
 2. Peserta didik dapat merumuskan persamaan tekanan
 3. Peserta didik dapat mempraktekan contoh tekanan pada zat padat            
 4. Peserta didik dapat mengidentifikasikan tekanan zat cair padat, dan gas
 5. Peserta didik dapat mencoba menerapkan prinsip dari hukum Archimedes 
            Tujuan belajar tersebut dalam dunia pendidikan kita sekarang lebih dikenal dengan tujuan pendidikan menurut Taksonomin Bloom yaitu tujuan belajar siswa diarahkan untuk mencapai ketiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
        Tujuan belajar kognitif untuk memperoleh pengetahuan fakta/ingatan, pemahaman, aplikasi, dan kemampuan berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi. Tujuan belajar afektif untuk memperoleh sikap, apresiasi, karakterisasi dan tujuan psikomotorik untuk memperoleh keterampilan gerak maupun keterampilan fisik yang berkaitan dengan keterampilan gerak maupun keterampilan ekspresi verbal dan nonverbal.[1]
        residenceinnoceanside.com
Untuk mengoptimalkan ketuntasan belajar, siswa perlu dibekali dengan berbagai kemampuan strategi belajar. Menurut Crow and Crow, mereka mengemukakan secara praktis saran-saran yang diperlukan untuk persiapan belajar yang lebih, seperti:


1. Adanya tugas-tugas yang jelas dan tegas
2. Belajarlah membaca dengan baik
3. Gunakan metode keseluruhan dan metode bagian dimana diperlukan
4. Pelajari dan kuasailah bagian-bagian yang sukar dari bahan yang dipelajari
5. Buatlah outline dan catatan-catan pada waktu belajar
6. Kerjakan atau jawablah pertanyaan-pertanyaan
7. Hubungan bahan-bahan baru dengan bahan yang lama
8. Gunakan bermacam-macam sumber dalam belajar
9. Pelajari baik tabel, grafik, gambar dan sebagainya
10. Buatlah rangkuman (summary) dan review



[1] M. Alisuf Sabri. Psikologi Pendidikan. (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya.20070.h. 58-59.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar